Sabtu, 14 Maret 2009

sejarah komunikasi

Pada awal kehidupan di dunia, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis. Sinyal-sinyal kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi. Seiring dengan evolusi kehidupan, maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [1].

Pada binatang, selain untuk seks, komunikasi juga dilakukan untuk menunjukkan keunggulan, biasanya dengan sikap menyerang. Munurut sejarah evolusi sekitar 250 juta tahun yang lalu munculnya "otak reptil" menjadi penting karena otak memungkinkan reaksi-reaksi fisiologis terhadap kejadian di dunia luar yang kita kenal sebagai emosi. Pada manusia modern, otak reptil ini masih terdapat pada sistem limbik otak manusia, dan hanya dilapisi oleh otak lain "tingkat tinggi".

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman. Bentuk umum komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Komunikasi dapat berupa interaktif, transaktif, bertujuan, atau tak bertujuan.

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk “barang antik”, topik ini menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai “penemuan yang revolusioner”, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang pesat seperti radio. Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan industiralisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia. Komunikasi dalam tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri dimana komunikasi dibagi-bagi menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu sendiri. Mencari teori komunikasi yang terbaik pun tidak akan berguna karena komunikasi adalah kegiatan yang lebih dari satu aktifitas. Masing-masing teori dipandang dari proses dan sudut pandang yang berbeda dimana secara terpisah mereka mengacu dari sudut pandang mereka sendiri.

Industri teknologi informasi dan komunikasi (ICT) telah menjadi bendera baru bagi Norway. Saat ini industri ICT merupakan industri land-based kedua terbesar di Norway berdasarkan pergantian yang terjadi (turnover), dan tidak hanya menciptakan kekayaan tapi juga merupakan pemasok vital bagi sektor bisnis dan umum lainnya. Industri ini terdiri dari berbagai jenis perusahaan berteknologi tinggi yang menciptakan jenis telekomunikasi baru, perangkat keras dan lunak ICT, produk elektronik untuk industri, serta menyediakan layanan konsultasi.

Norwegia merupakan salah satu pengguna ICT per-kapita terbesar di dunia, dengan infrastruktur yang mencakup sistem yang dikembangkan dengan baik dan jaringan kabel fiber optik untuk transmisi dijital. Kapasitas jaringan komunikasi Norwegia mengalami perkembangan pesat, dan sektor telekomunikasi telah melahirkan peneliti dan perusahaan yang mampu bersaing dalam skala internasional. Rangkaian produk yang tersedia termasuk sistem komunikasi satelit, sistem penempatan global, sistem telepon selular, sistem pengelolaan jaringan, sistem transmisi dan teknologi fiber optik.

Perancang perangkat keras Norwegia merupakan kelompok yang inovatif, dan telah mengembangkan beragam produk khusus, seperti sistem konferensi melalui video, peralatan multimedia, transmiter radio dijital, solusi penyimpanan data, terminal kartu kredit dan penyedia tenaga listrik.

Revolusi perangkat lunak Norwegia dipicu oleh perkembangan industri tradisional, seperti minyak, jasa pengiriman dan perikanan. Kebutuhan dari sektor tersebut, serta kemampuan menciptakan serta membiayai solusi dengan teknologi tinggi dengan menekan biaya telah mendorong pengembangan perangkat lunak baru dan terintegrasi. Saat ini terdapat banyak perusahaan di industri ICT yang memasok solusi perangkat lunak dan moduler (termasuk data, customer relations, administratif, dan sistem pengelolaan keuangan) ke hampir seluruh sektor swasta dan publik. Perusahaan Norwegia juga telah menjadi pelopor di bidang telemedicine dan belajar jarak jauh. Solusi canggih mulai dilirik oleh pembeli internasional.

Internet banyak digunakan di Norwegia, dan terus mengalami pertumbuhan secara cepat. Perusahaan Norwegia merupakan yang terdepan dalam bidang teknologi Internet, termasuk pengembangan situs multi fungsi dan Intranet, Web browsers yang sangat cepat, permainan on-line dan solusi e-commerce. Industri ICT Norwegia unggul dalam menemulkan solusi yang mudah digunakan, yang memprioritaskan pengguna dan interaksi antar individu.

Kirim artikel ini ke teman
Print version

Foto: Foto: (c) Kongsberg Defence & Aerospace as

Computer for maritime use

Foto: Foto: Jakob Hatteland Display AS

Potensi Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TIK ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:

(1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke di mana dankapan saja,
(3) dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) fasilitasfisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) dari waktu siklus ke waktunya

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.

Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:

(1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
(3) memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.

Saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.

Oleh: Prof. Dr. H. Mohamad Surya*